Waspada Penyakit Lumpuh Pada Itik





Itik merupakan salah satu ternak unggas yang memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan secara intensif. Prospek yang sangat baik, karena itik dapat dijadikan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Produk yang dihasilkan dari ternak itik yaitu daging dan telur. Saat ini pun banyak sekali dijumpai produk olahan dari ternak itik yang sangat digemari oleh masyarakat. Permintaan pasar terhadap produk ternak itik juga memiliki prospek yang bagus.

Kemudian apa yang perlu dipersiapkan jika ingin memelihara atau budidaya ternak itik?. Sebelum memulai budidaya ternak itik secara intensif, sebaiknya diperlukan belajar dahulu mengenai teknik budidayanya. Mulai dari persyaratan teknis, pemasaran produk sampai dengan pengelolaan limbah dari budidaya ternak itik. Bahan-bahan pembelajaran bisa saling diskusi dengan para peternak yang sudah lama terjun pada budidaya ternak itik maupun belajar lewat internet dan buku diperpustakaan. Hal yang perlu diperhatikan juga mengenai jaminan ketersediaan pakan, air, dan tentunya pemasaran produknya saat panen tiba.

Salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh peternak yang melakukan budidaya itik adalah mengenai adanya serangan penyakit. Meskipun itik dikenal lebih kebal terhadap penyakit dibandingkan dengan ternak unggas lainnya, akan tetapi harus dipersiapkan pencegahan penyakit secara intensif. Hal tersebut dikarenakan jika penyakit sudah berhasil menyerang ternak itik, bukan saja penurunan produksi bahkan bisa terjadi kematian pada ternak itik.




Penyakit yang perlu diwaspadai oleh peternak budidaya itik, baik skala intensif maupun yang hanya memelihara beberapa ekor sebagai sambilan saja yaitu penyakit yang menyebabkan itik yang lumpuh dan lesu. Nama penyakit ini sering disebut dengan penyakit Botulismus. Penyakit ini umumnya menyerang itik yang digembalakan.

Gejala-gejala itik yang terserang penyakit botulismus yaitu itik lemah, lesu, dan lumpuh pada leher, kaki dan sayap. Kadang-kadang itik tidak dapat berdiri tegak, bulu mudah rontok dan jalan sempoyongan. Penyebab penyakit botulismus adalah akibat racun yang dihasilkan oleh kuman Clostridium Botulinum yang sering ditemukan pada bangkai atau tanaman yang sudah busuk.

Berdasarkan informasi dari Percik Cahaya (13/01/11), bahwa Clostridium botulinum adalah basilus anaerobik Gram positif yang menghasilkan spora tahan panas. Bakteri ini dapat tumbuh baik pada media biakan biasa. Pertumbuhan paling subur terjadi pada 250C, tetapi juga tumbuh baik pada 20 sampai 350C. Sporanya berbentuk bulat telur dan letaknya subterminal, dan sedikit membengkak sehingga memberikan bentuk menggelembung pada sel.

Pencegahan selalu lebih baik dibandingakan dengan pengobatan. Jadi, lebih baik mencegah itik terserang penyakit ini daripada harus mengobatinya. Jika, penyakit botulismus sudah terlanjur menyerang itik maka upaya pengobatan dapat dilakukan dengan cara memberikan obat laxanatia pencahar. Adapun untuk pencegahannya dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan pakan dan air minum. Usahakan selalu baru dan bersih dan hindari memberikan pakan yang sudah basi, busuk dan tercemar.

(Oleh: Priyono, S.Pt, M.Si)
http://www.ilmupeternakan.com

Comments